Sunday 5 December 2010

Pitot Tube

Gambar disamping ini adalah alat ukur yang digunakan untuk Dust Collector, adalah Dwyer Air Velocity Kit dilengkapi dengan pitot tube. Dengan alat ini dapat diukur kecepatan udara, static pressure, dan dynamic pressure di dalam ducting.
Share

RPM Blower (3)

Seringkali kita memiliki blower tetapi data grafik, kapasitas, static pressure tidak ada, tetapi kita ingin menaikkan kapasitasnya. Untuk blower yang digerakkan oleh pulley kapasitas dapat dinaikkan dengan meningkatkan RPM blower (lihat posting RPM blower (1)), cara termudah adalah dengan menggunakan kuat arus (ampere motor) dan rumus Affinity Law, langkahnya adalah sbb : 1. Ukur ampere dan volt dari motor saat berjalan. 2. Hitung aktual power yang digunakan : BHP1(Kw) = Power nameplate (kw)*(ampere berjalan/ampere nameplate) *(volt berjalan/volt nameplate). BHP2(Kw) = 90% * power name plate Rumus diatas berlaku untuk motor diatas 5HP 3. Berapa besar RPM harus dinaikkan? tentunya harus sesuai dengan power motor bila terlalu besar kenaikkan RPM maka motor akan terbakar, untuk itu gunakan rumus hukum blower/fan : BHP2 = BHP1 * (RPM2/RPM1)^3 RPM2= RPM1 * (BHP2/BHP1)^1/3 BHP2: power setelah RPM dinaikkan BHP1: power sebelum RPM dinaikkan (power yang dihitung pada point 2 diatas) RPM1: RPM sebelum dinaikkan RPM2: RPM setelah dinaikkan contoh : Blower dengan motor 7.5 kw, RPM1= 1400, full load ampere pada name plate = 15.7 A, voltase pada nameplate = 380 v, hasil pengukuran dengan tang ampere rata2 = 9 A, pengukuran voltase rata2 = 380v. Mau dinaikkan kapasitasnya sampai mendekati batas power motor (90%). Jawaban : BHP1 = 7.5 * (9/15.7) * (380/380) = 4.3 kw BHP2 = 90% * 7.5 = 6.75 kw RPM2 = 1400 * (6.75/4.3)^1/3 RPM2 = 1627 Jadi RPM dinaikkan menjadi 1627
Share

Thursday 21 October 2010

RPM Blower (2)

Disamping ini adalah contoh dari grafik karakteristik blower, setiap blower memiliki grafik karakteristik sendiri yang di buat oleh produsen blower. Dari grafik ini bila kapastas udara (m3/h) dan static pressure (pa) diketahui, maka power (kW) dan RPM blower dapat dicari. Oleh sebab itu setiap kali membeli blower mintalah grafik ini karena kelak akan berguna bila suatu saat ada perubahan kapasitas udara atau line ducting misalnya.

Contoh:
Pada gambar kapasitas udara adalah 10000m3/h sedangkan static pressure adalah 3000 pa, pada titik pertemuan dari dua garis (merah) terletak garis RPM (hitam) ikuti garis ini maka RPM blower adalah 1800. Diatas titik pertemuan garis merah ini ada garis putus2 yaitu garis power blower terlihat disitu adalah 15 kW. Berarti dengan menggunakan blower ini : kapasitas 10000m3/h dan static pressure 3000pa, memerlukan power 15 kW dan RPM 1800.
Share