Tuesday 29 December 2020

Dust Collector bermasalah, apa yang harus di lakukan?

Seringkali orang mengalami masalah pada dust collectornya yang telah lama beroperasi tiba2 bermasalah, yang kerap kali terjadi adalah tiba2 blocking filter dimana filter cepat sekali buntu dan diferential pressure naik diatas 2000 pa menyebabkan berkurangnya daya hisap dust collector.  Banyak orang mengira penyebabnya adalah filter tapi walaupun diganti dengan filter baru kondisi ini tetap terjadi, sehingga penggantian filter yang memakan biaya tidak sedikit menjadi sia2 belaka.   Terus apa yang harus kita lakukan bila hal ini terjadi?
     
Periksa faktor2 kemungkinan yang menyebabkan buntu ini  al :
  1. Ada penambahan kapasitas
  2. Ada perubahan sifat debu yang dihisap
  3. Penambahan konsentrasi debu atau dust loading
  4. Pulse jet cleaning bekerja tidak sempurna 
  5. Filter jenuh
  6. Kebocoran pada air lock, atau sistem discharge sehingga pengeluaran debu dari hopper tidak lancar
  7. Kebocoran pada dust collector itu sendiri
  8. Waktu operasi bertambah
  9. Perubahan kenaikian suhu udara (tambahan udara panas)
  10. Kondensasi dalam ruang filter.
  11. Spesifikasi filter yang di gunakan tidak sesuai. 

Bila yang terjadi adalah pada poin 1, 2, 3, 7,8 ,dan 9.  Maka cara mengatasi nya adalah dengan menambah (1) filter area atau (2) menambah cyclone separator.  Tapi sebelum melangkah kesini sebaiknya periksa dulu poin2 lainnya dan perbaiki bilamana ada masalah di bagian tsb.  Bila masalah masih terjadi baru mengambil langkah 1 atau 2.   Langkah 1 adalah langkah paling aman tapi memakan biaya relatif lebih mahal,  sedangkan Langkah 2 lebih murah tapi harus hati2 cara ini akan siginifikan bila komposisi ukuran debu sangat beragam, cara ini juga akan mengakibatkan kenaikan pressure loss (static pressure) pada line dust collector yang ber implikasi thd daya hisap sehingga kita perlu juga melakukan penyesuaian pada blower yaitu dengan menambah RPM dan kemungkinan menambah power (kw/hp) dari motor.  Penambahan2 ini dapat di hitung dengan menggunakan rumus Affinity law dan mengukur daya atau ampere berjalan, atau menggunakan alat pitot tube.

Share