Thursday 21 October 2010

RPM Blower (2)

Disamping ini adalah contoh dari grafik karakteristik blower, setiap blower memiliki grafik karakteristik sendiri yang di buat oleh produsen blower. Dari grafik ini bila kapastas udara (m3/h) dan static pressure (pa) diketahui, maka power (kW) dan RPM blower dapat dicari. Oleh sebab itu setiap kali membeli blower mintalah grafik ini karena kelak akan berguna bila suatu saat ada perubahan kapasitas udara atau line ducting misalnya.

Contoh:
Pada gambar kapasitas udara adalah 10000m3/h sedangkan static pressure adalah 3000 pa, pada titik pertemuan dari dua garis (merah) terletak garis RPM (hitam) ikuti garis ini maka RPM blower adalah 1800. Diatas titik pertemuan garis merah ini ada garis putus2 yaitu garis power blower terlihat disitu adalah 15 kW. Berarti dengan menggunakan blower ini : kapasitas 10000m3/h dan static pressure 3000pa, memerlukan power 15 kW dan RPM 1800.
Share

Sunday 10 October 2010

RPM Blower (1)

RPM atau Rotation Per Minute, menunujukkan putaran blower per menitnya. RPM dapat diatur sesuai kebutuhan dengan cara :

1. Khusus untuk blower yang menggunakan pulley untuk penggeraknya (seperti pada contoh gb disamping). RPM blower dapat diatur dengan menentukan diameter pulley.
2. Dengan inverter yaitu alat khusus untuk mengendalikan putaran motor, alat ini dapat digunakan baik baik untuk blower dengan penggerak pulley atau blower yang langsung di gerakkan oleh motor (di-kopel).
Cara menghitung RPM Blower yang menggunakan penggerak pulley adalah sbb :
P1 : P2 = RPM Blower : RPM Motor
RPM Blower = (RPM Motor x P1) : P2
Bila diketahui :
P1 = Pulley pada motor = 12" (inch)
P2 = Pulley pada blower = 10"(inch)
RPM Motor = 1450 (RPM motor umumnya adalah 900, 1450 dan 2800)
Perhitungan :
RPM Blower = 1450 x 12 : 10 = 1740
Share