Monday 19 December 2011

Close-loop Dust Transport

www.rancangdustcollector.com
Gambar disamping menunjukkan sistem transport dust/debu secara close-loop dimana debu dari bagfilter di transfer kedalam silo.  Disebut close loop karena aliran udaranya berputar terus dari cyclone kembali ke cyclone dan tidak ada udara yang diambil maupun keluar dari sistem tsb. udara yang mengalir berfungsi sebagai conveyor.
Dari gambar terlihat debu yang dikeluarkan dari bawah hopper bagfilter melalui rotary lock (terlihat ada 4 buah) masuk kedalam ducting (warna hijau) kemudian di hisap oleh blower selanjutnya masuk kedalam cyclone, dari cyclone debu akan jatuh kedalam silo melalui rotary lock dibawah cyclone.  Udara yang bersih keluar melalui bagian atas cyclone mengalir kebawah begitu seterusnya .
Bagaimana cara menghitungnya? apa saja yang diperlukan untuk menentukan besar ducting, cyclone dan blower.
1.Tentukan kapasitas debu/material yang akan ditransport
2.Dari grafik dibawah ini dapat diketahui diameter dari ducting.
3.Setelah diameter dan kecepatan di ketahui maka dapat dihitung kapasitas udara yang diperlukan (m3/jam) , Q = A*V.
4.Dari kecepatan pada ducting, diameter dan panjang ducting dapat dihitung besarnya pressure loss/ static pressure.
5.Kalikan Static Pressure sepanjang "Z" lihat diagram dibawah dengan safety factor.
6.Dari total static pressure dan kapasitas kita dapat menentukan jenis blower dan powernya, dan dari kapasitas kita juga dapat menentukan jenis dan ukuran cyclone.
Contoh Kasus :
Diketahui Debu/serbuk yang akan ditransport 2.3 ton/jam kecepatan pada ducting 28 m/s dari diagram diatas berarti diameter ducting 250 mm.
Q = A*V, kapasitas udara yang diperlukan 4945.5 m3/jam.
www.rancangdustcollector.com
Diketahui jarak dari outlet cyclone ke rotary lock 30m + 2 elbow, sedangkan dai rotary lock ke inlet cyclone (Z) 20m + 2 elbow (lihat diagram), Perhitungan :
1.Pressure loss dari cyclone ke rotary lock adalah : ducting 30 m = 777.6 Pa,  elbow 2x = 117.6 Pa ; Jumlah  = 895.2 Pa.
2.Pressure loss dari rotary lock ke cyclone (Z) adalah : ducting 20m = 518.4 Pa, elbow 2x =117.6 Pa.  Jumlah = 636 Pa. Kalikan bagian ini Z dengan Safety Factor = 1.23*V + m/1.23*V = 1.0.  Jadi 636 Pa *1= 636 Pa.  Pressure Loss dari cyclone kembali ke cyclone menjadi 895.2+636 = 1531.2 Pa.Pressure loss dari cyclone 800 Pa.
3.Total Pressure loss dari sistem menjadi = 1531.2 + 800 = 2331.2 Pa. Untuk memudahkan perhitungan bisa menggunakan Calculator Dust Collector. Parameter Kapasitas dan static pressure dipakai unuk menentukan jenis/ukuran blower dan ukuran cyclone.

Share

Thursday 1 September 2011

Sistem Control Untuk Pulse-Jet Bagfilter

Gambar disamping adalah bagfilter dengan 3 compartement (setiap compartment memiliki 1 bak/bin dibawahnya seperti terlihat pada gambar),  blower dengan power 60 HP. Satu compartment terdiri dari 49 unit filter dan 7 unit solenoid valve untuk self cleaning.   Sehingga seluruhnya terdiri dari 3x49= 147 filter dan 21 buah solenoid valve. Solenoid valve bekerja bergantian dengan selang waktu 15 detik antara 1 solenoid dengan solenoid berikutnya, lama membuka valve 0.2 detik. Setelah semua selenoid valve telah bekerja pada compartement 1 maka akan pindah ke conpartement 2 dan seterusnya.  Semua kontrol menggunakan program PLC Omron. Pada gambar disamping ini tinggi filter adalah 3900mm dia. 160mm, ukuran solenoid valve adalah dia.1.5" dengan menggunakan solenoid valve for dust collector tekanan pulse jet 6~8 bar (solenoid valve khusus untuk Dust Collector).
Share

Sunday 15 May 2011

Memlilih Blower

  1. Pemilihan blower sebaiknya di dasarkan kepada tujuan pemakaiannya, apak
    ah untuk transport debu kasar, halus atau untuk aliran udara saja. Sebagai contoh kalau blower di tujukan untuk transport debu kasar maka digunakan open blade blower. Selain dari pada itu perlu pertimbangan pula apakah debu bersifat korosif atau abrasif. Kalau korosif tentu perlu memakai bahan stainless steel atau PVC, dan wear resistant steel untuk debu2 yang bersifat abrasif. Untuk debu2 halus dapat digunakan blade tertutup jenis radial tip atau backcurve blade jenis ini lebih effsien dibanding open blade. Untuk aliran udara saja umumnya digunakan jenis blade sirroco seperti yang digunakan pada AC. Blade/bilah jenis ini digunakan untukpemakaian pressure rendah tetapi berkapasitas tinggi.
  2. Sebelum menentukan blower tentukan terlebih dahulu kapasitas (m3/h atau CFM) dan static pressure-nya, untuk menentukan ini telah dibahas pada posting perhitungan dust collector. Bila hasil perhitungan didapat pressure loss yang tinggi >6000 pa gunakanlah jenis high pressure blower, ciri khas blower jenis ini berbentuk ramping dan tipis dengan perbandingn umumnya antara lubang inlet dan diameter impeller 0.5, seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
  3. Sesuai kapasitas dan pressure lossnya carilah type blower dengan tingkat effisiensi yang tertinggi. Hal ini dapat diketahui dari grafik blower.
  4. Beberapa produsen blower  MZ Blower , Vanco Fan , PT.BPI

Share