- Pemilihan blower sebaiknya di dasarkan kepada tujuan pemakaiannya, apakah untuk transport debu kasar, halus atau untuk aliran udara saja. Sebagai contoh kalau blower di tujukan untuk transport debu kasar maka digunakan open blade blower. Selain dari pada itu perlu pertimbangan pula apakah debu bersifat korosif atau abrasif. Kalau korosif tentu perlu memakai bahan stainless steel atau PVC, dan wear resistant steel untuk debu2 yang bersifat abrasif. Untuk debu2 halus dapat digunakan blade tertutup jenis radial tip atau backcurve blade jenis ini lebih effsien dibanding open blade. Untuk aliran udara saja umumnya digunakan jenis blade sirroco seperti yang digunakan pada AC. Blade/bilah jenis ini digunakan untukpemakaian pressure rendah tetapi berkapasitas tinggi.
- Sebelum menentukan blower tentukan terlebih dahulu kapasitas (m3/h atau CFM) dan static pressure-nya, untuk menentukan ini telah dibahas pada posting perhitungan dust collector. Bila hasil perhitungan didapat pressure loss yang tinggi >6000 pa gunakanlah jenis high pressure blower, ciri khas blower jenis ini berbentuk ramping dan tipis dengan perbandingn umumnya antara lubang inlet dan diameter impeller 0.5
, seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
- Sesuai kapasitas dan pressure lossnya carilah type blower dengan tingkat effisiensi yang tertinggi. Hal ini dapat diketahui dari grafik blower.
- Beberapa produsen blower MZ Blower , Vanco Fan , PT.BPI
Tulisan ini memberi penjelasan tentang Cara sederhana untuk merancang sebuah Dust Collector. Saya tulis sendiri berdasarkan teori dan aplikasinya di lapangan selama saya bekerja di bidang Dust Collector System hingga saat ini. Semoga bermanfaat. Terima Kasih.
Sunday, 15 May 2011
Memlilih Blower
Labels:
blower
Subscribe to:
Posts (Atom)