Saturday 2 January 2010

Perhitungan untuk Dust Collector System

Untuk merancang dust collector yang terdiri dari : ducting-blower-filter diperlukan 2 parameter
Yaitu :
1. Kapasitas udara hisap dari ujung2 ducting
2. Pressure loss (kehilangan tekanan) yang terjadi selama udara bergerak dari ujung ducting sampai keluar dari filter (keluar dari sistem dust collector ke udara bebas).

Berikut dibawah ini adalah ulasan yang menjelaskan ke-2 parameter diatas :
1. Kapasitas udara hisap atau air volume dengan satuan “volume per satuan waktu” (m3/jam; cfm, dll) adalah debit udara dengan rumus :
Q = v * A; Q=kapasitas udara (m3/jam, cfm); v=kecepatan udara hisap (m/detik,fpm)
A=luas penampang lubang hisap (m2, cm2, ft2).
Disini (v) kecepatan udara hisap sangat penting, bergantung dari jenis debu/serbuk yang dihisap dan jarak antara lubang hisap dan sumber debu.
Kapasitas udara dari sistem adalah ΣQ1, Q2 etc,- dari setiap lubang hisap dalam sistem dust collector tsb.

2. Pressure loss adalah kehilangan tekanan karena pergerakan udara dari ujung hisap sampai keluar sistem. Rumus nya untuk pipa ducting adalah : ΔPf=λ*(l/d)*(γ/2*g)*v2 ; ΔPf=static pressure atau pressure loss (kg/m2 atau mmH20); d=diamater pipa (m); l=panjang pipa (m); λ=koefisien gesek pipa ; γ=berat jenis udara (1.2kg/m3); v=kecepatan rata2 udara (m/s); g=gravitasi (9.8 m/s2).

"Apabila ducting line terdiri dari banyak cabang cari ducting terjauh atau yang mempunyai static pressure terbesar".
Dari ke-2 parameter tersebut menentukan : ukuran ducting (duct sizing), jenis dan power blower, jenis dan kapasitas filter sesuai dengan debu yang dihisap.

Contoh Kasus :Berikut ini adalah gb layout line dust collectror terdiri dari 3 buah lubang hisap (suction) : 1. dia.127mm ; 2. dia.150mm dan 3. dia.200mm. Dari lubang2 suction tsb. Langkah ke-1 kita gambar jalur pipa ductingnya yang menuju ke blower dan dari blower menuju cyclone (penyaring debu).

Langkah ke-2 adalah menentuan kapasitas dari udara yang dihisap atau debit dari ke-3 lubang hisap tsb. Sebelumnya tentykan dahulu berapa kecepatan udara yang kita inginkan, pada gambar kecepatan udara hisap pada lubang dia. 127 = 25m/s; pada lubang dia.150 = 30m/s dan pada lubang dia.200 = 28m/s. Dari data tersebut kita buat perhitungan seperti tabel dibawah ini :








Total kapasitas/debit udara yang harus dihisap adalah 6212.18 m3/jam.

L
angkah ke-3 adalah menentukan diameter dari semua pipa ducting yang menuju blower dan
Cyclone. Tabel dibawah ini akan menunjukkan cara menentukan ukuran diameternya. Sebelumnya kita pastikan dulu berapa kecepatan udara melalui pipa ducting, dalam contoh ini kita tentukan 25 m/s.
Kapasitas pipa ducting no.4 adalah jumlah dari kapasitas hisap lubang dia. 127 dan dia. 150. Sedangkan kapasitas ducting no.1 adalah jumlah dari lubang dia.127, dia.150 dan dia.200. (pada tabel dibawah ini A=luas penampang ducting, didapat dari Q(m3/s)/V(m/s))

Pada kolom paling kanan adalah ukuran diameternya. Untuk memudahkan dalam pembuatan ducting diameter ducting dapat dibulatkan misalnya diameter 297 menjadi 300mm dst. Langkah ke-4 adalah menentukan berapa pressure loss yang terjadi pada line ducting tsb. diatas. Berikut ini adalah tabel perhitungannya : Sebelumnya dari gambar diatas tentukan "jarak paling jauh" antara blower ke lubang hisap, dari gambar diatas jarak terjauh
dari sinilah kita memulai perhitungan pressure loss/static pressure, atau bisa diartikan juga kita memulai

perhitungan dari asumsi pressure loss terbesar. Jumlah pressure loss dari sejak lubang hisap sampai dengan keluar dari cyclone adalah sebesar 1846.13 Pa pada perhitungan tabel disamping digunakan koef gesek = 0.135, berat jenis udara = 1.2 kg/m3 dan gravitasi 9.8 m/s2. Untuk cyclone pada kasus tsb. diatas kita asumsikan mempunyai loss 800 pa. Besar kecilnya loss pada cylone ditentukan oleh jenis cyclone umumnya pembuat cyclone akan memberikan besarnya pressure loss pada cyclonnya sesuai kapasitas udara yang kita inginkan (6212.18 m3/jam). Langkah terakhir yaitu Langkah ke-5 adalah menentukan besar blower dan power dari blower. Bila Anda memiliki kurva performance yang dikeluarkan oleh produsen blower dari Kapasitas Udara 6212.18 m3/jam dan pressure loss/static pressure sebesar 1846.13 Pa dapat diketahui besar blower yang diinginkan, power motor dan RPM nya. Atau cukup anda memberikan data kapasitas udara dan pressure loss/static pressure kepada produsen blower, maka mereka akan menentukan blowernya.

Atau Anda ingin mengetahui sebelumnya berapa kira2 power motor yang dibutuhkan, dapat diketahui dengan rumus : KW = (kapastas(m3/detik)*pressure loss(Pa))/(effisiensi blower*1000). Kita asumsikan effisiensi adalah 60% (umumnya antara 50% - 80% tergantung jenis dan merk blower) maka dengan menggunakan rumus ini contoh diatas memerlukan blower dengan power motor sebesar 5.3 KW. Lihat posting memilih blower.

Catatan : Klik tabel atau gambar diatas untuk memperbesar (zoom). Klik disini juga untuk contoh perhitungan yang lain.  
Share

28 comments:

  1. wah, ini sangat bermanfaat. ijin praktek pak..

    ReplyDelete
  2. Luar biasa pak ilmunya, ijin praktek. Semoga berkah dunia akhirat pak ilmu yang di share. syukron

    ReplyDelete
  3. Pak, Mau Tanya.

    Pada langkah no.4

    free entrance --> deltaP = 25kuadrat x 10/16..

    angka 10/16 itu berasal dari mana ?

    mohon bantuanya

    salam
    Bagus

    ReplyDelete
  4. You have given a nice blog & thank for sharing your blog.Mist collector, mist eliminators manufacturers in Bangalore, India. Mist collector or extractor is another very useful and effective pollution control machine, which is used to remove mist.Mist extractor in bangalore

    ReplyDelete
  5. mantap infonya sangat bermanfaat berkunjung juga di
    http://dutateknikindonesia.esy.es/
    http://jualdustcollector.blogspot.com/

    ReplyDelete
  6. Salut sama Agan yang bersedia membagi ilmunya...
    ijin praktek Gan...Trims..

    ReplyDelete
  7. Sangat bermanfaat sekali,

    Apabila rekan - rekan membutuhkan Filter Bag untuk dust collector bisa hubungi.

    081235868494, pin 758C6745

    -Hadi-

    ReplyDelete
  8. Salam..

    Mau konsultasi, untuk ruang penggerindaan fiberglass, kira2 sirkulasi udara yang dibutuhkan berapa kali perjam ya? Ruangan tersebut berukuran 8x5x3m.

    Untuk menentukan kecepatan aliran udara, apakah kita yang menentukan (dengan asumsi) atau harus kita ukur langsung dengan alat ukurnya (manometer / tabung pitot)??

    Saya jg masih ada beberapa pertanyaan lagi, apakah mas slamet berkenan utk berhubungan via email?

    Sekian..
    Tks :)

    ReplyDelete
  9. Jika butuh exhaust or supply ventilation fan ... Bisa hubungi saya ya bos ... Puncak Sinaga 08111557738 ... Thanks ...

    ReplyDelete
  10. Nice info gan...
    buat yg butuh Dust Collector, Mist Collector merk Amano bisa memnghubungi saya di 0811 8367 333 (Achmad)

    ReplyDelete
  11. Terima kasih Mas Wahyu atas informasinya, sangat bermanfaat, semoga berkah.

    ReplyDelete
  12. saya mau Tanya pada table pressure loss pada perhitungan elbow kenapa berat jenis udara tidak dimasukan, dan kenapa pada elbow koefisien mengginakan 1.45....?

    trims..

    ReplyDelete
  13. Untuk pembuatan/service dust collector, blower, pelapisan pipa steam, bisa hubungin kami, cv mandiri engginering yang sudah berpengalaman dalam bidang tersebut, no tlpn 081513125421

    ReplyDelete
  14. Mas, kalau pas ngitung diameter, trus nilai ductingnya dibulatkan gitu, nanti dampaknya yg berubah kapasitas udaranya atau kecepatan udaranya?

    ReplyDelete
  15. sangat bermanfaat buat perusahaan yang sadar akan lingkungan sekelilingnya....Anda bermasalah dg polusi udara...kami solusinya

    ReplyDelete
  16. mau nanya mas ,
    ketika saya tidak menggunakan blower sebagai media penghisap tetapi menggunakan vacuum berdaya 600watt yang dihubungan pada lubang keluar udara bersih apakah untuk perhitungan dimensi cyclonenya sama?

    ReplyDelete
  17. maaf mau tanya pak. CFM sama daya hisap itu sama nggak ya?

    ReplyDelete
  18. mantap gan ..thanks ilmunya

    ReplyDelete
  19. Mas Wahyu.,
    Untuk design Dust Collector pada Conveyor System apa saja yang harus dipertimbangkan ya? karena mengingat debu batubara yang terbawa udara harus tervacum agar tidak terjadi polusi debu di dalam Ruang Transfer., Terima kasih

    ReplyDelete
  20. hitung2 ngan lo gak jelas, gue itung manual pada beda, sesat lo..

    ReplyDelete
  21. mau tanya ini sumbernya dari mana ya? mau saya jadikan referensi skripsi

    ReplyDelete
  22. langkah 1 a/ langkah 4 susah di pahami...detail hitungannya tidak di sertakan dengan penjabaran...bolak - balik saya hitung nggak ketemu

    ReplyDelete
  23. langkah 1 s/d langkah 4 susah dinpahami...bolak - balik saya hitung nggaknketemu hasilnya..maaf penjelasan anda kurang lengkap dan susah di pahami

    ReplyDelete
  24. Mantap kak.
    Bila ada kebutuhan duast collector, miat collector bisa hub sya dengan Moris 081291700389

    ReplyDelete