Friday 25 April 2014

Bahaya "Dust Explosion"

Simak Video di bawah ini mengenai bahayanya "Ledakan" yang disebabkan oleh penimbunan debu di dalam pabrik



Jenis-jenis debu yang berpotensi menyebabkan ledakan :





















Pencegahannya : mengurangi timbunan debu di dalam pabrik dengan menggunakan sistem dust collector yang baik, pemasangan safety device pada dust collector seperti Explosion Vent dan Spark Detector unit dapat mencegah dan meminimalisir bahaya ledakan dan kebakaran Share

Friday 24 August 2012

Dust Collector Pada Pabrik Rokok

Klip video dibawah ini adalah dust collector pada pabrik Rokok, menggunakan pulse jet bagfilter, jenis filter envelope.  Selain dust collector juga di kombinasikan dengan transport tembakau menggunakan flow udara (pneumatic transport). Kumpulan project dapat dilihat di godagadoproject.blogspot.com



Share

Monday 19 December 2011

Close-loop Dust Transport

www.rancangdustcollector.com
Gambar disamping menunjukkan sistem transport dust/debu secara close-loop dimana debu dari bagfilter di transfer kedalam silo.  Disebut close loop karena aliran udaranya berputar terus dari cyclone kembali ke cyclone dan tidak ada udara yang diambil maupun keluar dari sistem tsb. udara yang mengalir berfungsi sebagai conveyor.
Dari gambar terlihat debu yang dikeluarkan dari bawah hopper bagfilter melalui rotary lock (terlihat ada 4 buah) masuk kedalam ducting (warna hijau) kemudian di hisap oleh blower selanjutnya masuk kedalam cyclone, dari cyclone debu akan jatuh kedalam silo melalui rotary lock dibawah cyclone.  Udara yang bersih keluar melalui bagian atas cyclone mengalir kebawah begitu seterusnya .
Bagaimana cara menghitungnya? apa saja yang diperlukan untuk menentukan besar ducting, cyclone dan blower.
1.Tentukan kapasitas debu/material yang akan ditransport
2.Dari grafik dibawah ini dapat diketahui diameter dari ducting.
3.Setelah diameter dan kecepatan di ketahui maka dapat dihitung kapasitas udara yang diperlukan (m3/jam) , Q = A*V.
4.Dari kecepatan pada ducting, diameter dan panjang ducting dapat dihitung besarnya pressure loss/ static pressure.
5.Kalikan Static Pressure sepanjang "Z" lihat diagram dibawah dengan safety factor.
6.Dari total static pressure dan kapasitas kita dapat menentukan jenis blower dan powernya, dan dari kapasitas kita juga dapat menentukan jenis dan ukuran cyclone.
Contoh Kasus :
Diketahui Debu/serbuk yang akan ditransport 2.3 ton/jam kecepatan pada ducting 28 m/s dari diagram diatas berarti diameter ducting 250 mm.
Q = A*V, kapasitas udara yang diperlukan 4945.5 m3/jam.
www.rancangdustcollector.com
Diketahui jarak dari outlet cyclone ke rotary lock 30m + 2 elbow, sedangkan dai rotary lock ke inlet cyclone (Z) 20m + 2 elbow (lihat diagram), Perhitungan :
1.Pressure loss dari cyclone ke rotary lock adalah : ducting 30 m = 777.6 Pa,  elbow 2x = 117.6 Pa ; Jumlah  = 895.2 Pa.
2.Pressure loss dari rotary lock ke cyclone (Z) adalah : ducting 20m = 518.4 Pa, elbow 2x =117.6 Pa.  Jumlah = 636 Pa. Kalikan bagian ini Z dengan Safety Factor = 1.23*V + m/1.23*V = 1.0.  Jadi 636 Pa *1= 636 Pa.  Pressure Loss dari cyclone kembali ke cyclone menjadi 895.2+636 = 1531.2 Pa.Pressure loss dari cyclone 800 Pa.
3.Total Pressure loss dari sistem menjadi = 1531.2 + 800 = 2331.2 Pa. Untuk memudahkan perhitungan bisa menggunakan Calculator Dust Collector. Parameter Kapasitas dan static pressure dipakai unuk menentukan jenis/ukuran blower dan ukuran cyclone.

Share